Tongkat Berubah Menjadi Ular
Mukjizat ini dikehendaki oleh Allah SWT ketika Nabi Musa AS melawan penyihir kerajaan milik firaun. Seperti dikisahkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 107, bunyinya:
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ(107 ۖ
Artinya: "Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata." (QS. Al-A'raf: 107)
Melalui tafsir quran kemenag dikisahkan bahwa Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya yang ada di tangan kanan ke hadapan firaun dan kaumnya. Seketika, tongkat tersebut melalui kekuasaan Allah SWT berubah menjadi ular raksasa yang bergerak dengan sangat cepat yang terlihat dengan mata kepala secara jelas.
Kisah Nabi Musa AS Menjadi Anak Angkat Fir’aun
Keranjang yang berisi bayi Nabi Musa AS di sungai Nil hanyut menuju istana Fir'aun, setelah ditemukan oleh anak buah Fir’aun, Musa AS dibawa kepadanya. Musa AS sempat ingin langsung dibunuh oleh Fir’aun karena mencurigai kemungkinan itu adalah anak dari Bani Israel, namun istrinya Asiya, yang merupakan seorang wanita saleh menahannya untuk membunuh Musa AS.
Istrinya tersebut akhirnya meminta untuk mengadopsi anak tersebut dan Fir’aun pun menyetujuinya. Asiya kemudian berusaha untuk memberi makan Musa AS yang terus-terusan menangis dengan memanggil beberapa wanita yang akan membantunya. Namun semua susu dari wanita yang mencoba menyusuinya ditolak oleh bayi tersebut. Karena hal itulah Allah SWT ibu Musa AS dipertemukan kembali dengan anaknya di istana Fir’aun yang dimana adalah musuh terbesar dari anaknya.
Kisah Nabi AS Saat Menjadi Ancaman bagi Fir’aun
Beberapa saat sebelum Nabi Musa AS lahir, Fir'aun diberitahu bahwa seorang anak laki-laki dari Bani Israel akan segera lahir dan menghancurkan kerajaan Fir'aun Mendengar hal itu, raja yang kejam tersebut memerintahkan prajuritnya agar setiap anak laki-laki yang lahir dari Bani Israel harus dibunuh. Rumah-rumah Bani Israel pun digeledah oleh prajurit Fir’aun dengan berkala sebagai perintah. Namun rencana ternyata telah disiapkan oleh ibu Musa AS untuknya.
Apakah menabrak kucing benar bikin sial atau hanya mitos belaka?
Bisnis.com, JAKARTA - Laut Merah dihubungkan dengan Laut Tengah melalui Terusan Suez untuk menjadi jalan alternatif logistik terceoat ke Eropa ke Asia. Berikut sejarah laut merah selengkapnya serta kisah Nabi Musa dengan laut merah.
Sebagai jalur logistik, Terusan Suez dan Laut Merah selalu dilewati banyak kapal-kapal logistik dari berbagai negara untuk mengirim barang.
Jalur ini pun tak luput dari berbagai konflik karena Laut Merah menjadi pembatas antara negara semenandung Arab dan Afrika. Secara geografis, Laut Merah terletak di negara Mesir, Sudan, Arab Saudi, Yaman, Yordania, Eritrea, dan Palestina.
Laut Merah juga seringkali disebut dengan Laut Teberau. Dirangkum dari laman Britannica, Laut Merah membentang sekitar 1.930 kilometer ke arah Tenggara dari terusan Suez, Mesir hingga Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan dengan Teluk Aden dan kemudian dengan Laut Arab.
Laut Merah selalu menampakkan perubahan warna yang disebabkan karena alga Trichodesmium erythraeum yang melimpah. Apabila alga ini mati, maka air laut ikut berubah menjadi coklat kemerahan.
Tongkat Berubah Menjadi Ular Besar
Tongkat milik Nabi Musa berubah menjadi ular dikisahkan oleh Allah dalam sejumlah ayat, yaitu Surah Al-Qashash ayat 31, Surah An-Nam ayat 10-11, dan Surah Thaha ayat 17-21.
Allah mengutus Nabi Musa kepada kaum yang mempunyai keahlian ilmu sihir. Pada kala itu, ilmu sihir meluas dan menjadi kebanggaan masyarakat Bani Israil. Dan Allah SWT memberi Musa mukjizat berupa kemampuan mengubah tongkat menjadi ular.
Suatu waktu, Allah memerintahkan Musa untuk melemparkan tongkatnya. Saat dilempar, tiba-tiba tongkat berubah menjadi ular besar, dan Musa pun ketakutan. Allah kemudian memerintahkan untuk mengambil ular itu, dan kembalilah menjadi tongkat yang biasa ia gunakan.
Ketika sedang mengajak kaumnya kepada jalan Allah, Firaun menentang ajarannya dan menyuruh tukang sihir untuk melawan Musa dengan tali dan tongkat yang seakan-akan menjadi. Allah memerintah Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya, kemudian berubahlah menjadi ular besar yang menelan ular-ular buatan tukang sihir.
Kisah Nabi Musa AS Memberikan Dakwah kepada Fir’aun
Kemudian Fir'aun memanggil semua penyihir hebat ke istananya sehingga mereka bisa melakukan trik yang sama seperti yang dilakukan Musa AS. Para penyihir yang dipanggil merasa tidak khawatir. Kemudian potongan-potongan tali dilemparkan ke tanah dan menggeliat seperti ular. Tetapi ketika Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya ke bawah, ular itu memakan semua potongan tali.
Para penyihir segera menyadari bahwa ini bukan sihir melainkan keajaiban, dan bersujud sambil berkata, "Kami percaya pada iman Musa". Allah SWT mengatakan kepada Nabi Musa (AS) untuk memperingatkan Fir'aun bahwa ia akan menghukumnya dan umatnya jika mereka melanjutkan mengikuti Fir’aun dan tidak menerima iman dari Nabi Musa AS. Tapi Fir'aun terlalu angkuh untuk mendengarkan peringatan itu.
Akhirnya Fir’aun dan pengikutnya dihukum sehingga negara itu dilanda kelaparan. Kawanan belalang memakan hasil panen. Sungai Nil meluap dan menyebabkan kehancuran besar. Bahkan orang-orang menderita kutu dan tumor. Ketika hukuman tersebut terjadi, semua orang pun bergegas mengikuti Nabi Musa AS dan memintanya untuk berdoa agar mendapatkan bantuan dan berjanji akan mengikuti agamanya. Tetapi ketika Nabi Musa sudah berdoa dan keadaan kembali normal, orang-orang tersebut kembali menyembah berhala.
Kisah Nabis AS Mendapatkan Wahyu
Istrinya pun disuruh untuk tetap tinggal di tempatnya dan ia pergi ke api tersebut. Saat mendekati api, Nabi Musa AS melihat bahwa api itu berasal dari pohon hijau tetapi tidak ada seorang pun yang hadir. Nabi Musa AS memperhatikan sekitarnya dengan terheran dan tiba-tiba mendengar sebuah suara yang mengatakan, “Wahai Musa, aku adalah Tuhanmu!”. Suara itu juga menyuruhnya untuk melempar tongkatnya ke tanah. Setelah Nabi Musa AS melemparnya, tiba-tiba saja tongkatnya berubah menjadi ular dan membuatnya ketakutan. Musa AS kemudian diperintahkan untuk mengangkat ular itu tanpa rasa takut dan ketika dia melakukannya, ular itu berubah kembali menjadi tongkat.
Kemudian tangan Nabi Musa AS diminta untuk diletakkan di bawah ketiaknya. Ketika dia menariknya lagi, tangannya bersinar dengan cahaya terang, seperti matahari. Suara Ilahi berkata kepadanya, “Wahai Musa! Ini adalah dua Tanda Kebesaran Tuhanmu. Kembalilah kepada Fir'aun dan kaumnya dan ajaklah mereka menghadap Tuhanmu!"
Doa Nabi Musa yang Mendatangkan Banjir Besar, Belalang, Kutu, Katak, dan Darah
Sejumlah mukjizat Nabi Musa ini disebutkan oleh Allah dalam Surah Al-A'raf ayat 133, yang artinya:
"Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) banjir besar, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka."
Munculnya banyak belalang yang melahap tanaman Bani Israil sehingga mereka menjadi kekurangan pangan. Datangnya sejenis kutu yang menggigit mereka.sehingga tidak bisa tidur.
Katak di lumbung makanan dan dapur Bani Israil. Dan air minum mereka yang bercampur darah sehingga tidak memiliki air bersih untuk dikonsumsi dan dipakai.
Kisah Nabi Musa AS Membelah Laut Merah
Membelah Lautan dengan Tongkat
Tongkat Nabi Musa juga bisa membelah laut atas kehendak Allah. Laut yang terbelah menjadi jalan bagi Musa dan pengikutnya untuk menyelamatkan diri dari kejaran Firaun beserta tentaranya.
Saat Nabi Musa dan rombongan telah sampai di daratan seberang, Firaun juga pasukannya masih berada di tengah laut yang terbelah. Kemudian seketika laut menyatu kembali dan menenggelamkan Firaun bersama pasukannya.
Mukjizat dan kisah Nabi Musa mengenai lautan terbelah dengan tongkat tercantum dalam Surah Asy-Syuara ayat 63-66.